Laut dan Masa Kecilku
#TantanganGurusiana
#Tantangan hari ke-62
Setiap kali menyebut atau mendengar kata laut, hati saya selalu berdesir, yang terbayang dalam pikiran saya adalah bau asin dan panasnya. Terlahir sebagai anak pesisir tentu saja laut bukanlah tempat yang asing bagi saya. Laut menjadi tempat bermain yang paling menyenangkan di masa kanak-kanak. Tinggal di sebuah pulau kecil dengan luas 4.800 km2 yang dikelilingi oleh laut dengan pantai pasir putihnya, tentu saja menjadi tempat yang ideal untuk mengekspresikan diri sepanjang hari. Apalagi ketika memasuki musim libur sekolah laut menjadi tempat bermain favorit setiap hari.
Cerita laut di masa kanak-kanak tidak akan pernah habisnya, banyak kenangan dan pengalaman indah yang terukir disana. Dulu, penduduk yang tinggal di Pulau Belitung lebih senang membangun rumah dekat pinggir pantai. Akibatnya persebaran penduduk pada saat itu tidak merata, antara wilayah pesisir di bagian pinggir pulau dengan wilayah daratan yang berada di tengah pulau. Kepadatan penduduk didominasi di daerah pinggir pantai.
Seperti layaknya anak-anak seusia saya pada saat itu, kenangan pada laut begitu melekat hingga sekarang. Letak rumah masa kecil yang hanya berjarak 80 meter dari bibir pantai, menyebabkan langkah kaki untuk menuju ke laut begitu mudah. Dengan berlari menyeberangi jalan maka hamparan laut sudah tampak di depan mata.
Banyak permainan yang bisa kami lakukan setiap hari ketika bermain di laut. Laut yang terletak di depan rumah saya, saat itu masih banyak ditumbuhi pohon bakau, jika air laut pasang maka kami anak perempuan maupun laki-laki semua naik ke atas pohon tertinggi untuk melakukan terjun bebas dari atas pohon. Tak ada rasa gentar sedikit pun padahal air laut saat itu ketinggiannya sudah melampaui tinggi badan saya dan teman-teman yang lain. Tak jarang pula kami berayun-ayun di atas dahan pohon bakau hingga terjatuh ke air jika ada teman yang usil menggoyang dahan terlalu keras.
Permainan lain yang sering kami lakukan juga, ketika air laut pasang adalah membuat rakit dari pelepah pohon sagu yang disusun. Banyaknya pohon sagu yang tumbuh di belakang rumah, menjadikan kami anak-anak yang kreatif, dengan berbekal sebuah parang maka dipilihlah pelepah pohon sagu yang sudah tua dan memiliki dahan yang tebal. Pelepah pohon sagu dipotong sepanjang satu setengah meter kemudian disusun dengan bantuan sepotong kayu untuk merapatkan masing-masing dahan di bagian depan, tengah, dan bagian belakang susunannya, maka jadilah sebuah perahu rakit sederhana.
Rakit yang sudah jadi kemudian kami gotong dan dilarungkan ke laut, dengan bantuan sepotong kayu sebagai dayung maka rakit siap berlayar menyusuri pinggir-pinggir pantai di sekitar pohon bakau. Rakit yang bisa menampung dua orang ini, kadang kami kayuh sampai ke tengah, lagi-lagi tidak ada sedikit pun rasa takut meski kedalaman air lumayan tinggi. Dasar anak-anak, jika timbul usilnya rakit yang ditumpangi dua orang terkadang dinaiki sampai empat orang, sehingga rakit akhirnya terbelah. Selain rakit dari pelepah pohon sagu, kami juga sering memanfaatkan ban mobil bekas untuk dijadikan perahu karet. Jika kami berebutan naik maka ban bekas akan terbalik, jadilah kami tumpah ke air. Akibat sering bermain di laut keterampilan berenang kami pun terasah secara otodidak, maka ketika perahu karet terbalik atau rakit pelepah pohon sagu terbelah maka kami tidak takut tenggelam.
Lain lagi cerita ketika air laut surut, yang kami lakukan adalah bermain bola di gosong yaitu daratan pasir yang lebih tinggi dari air di sekelilingnya. Sambil bermain bola biasanya kami selingi dengan mencari tanah lumpur yang mengeras dan berwarna hitam, jika ada tim yang kalah akan dilumuri lumpur hitam di wajahnya seperti memakai topeng.
Jika ketika air surut tidak ada permainan yang kami mainkan, maka kami akan mencari kerang, remis, atau kijing yang bisa dijadikan lauk untuk makan di rumah. Bermain di laut memang mengasyikkan panas laut yang menyengat tidak membuat kami takut kulit menjadi hitam meskipun kulit kami menjadi berkerak karena terlalu banyak berendam di air asin. Senangnya bermain di laut membuat kami kadang lupa waktu, kami baru akan berhenti jika ayah sudah berdiri di pinggir pantai dengan sebuah ikat pinggang di tangan untuk sekedar menakut-nakuti kami.
(Mengenang masa kecil) Belitung, 06042020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah. Pemandangannya indah. Alhamdulillah tinggal dkt pantai. Sgt menyenangkan. Good mom.
Makasih ibu, selalu mampir, iya bu Alhamdulillah pantai2 d tmpt km msh bnyk yg alami, airnya msh jernih
Keseruan masa kecil yang selalu menjadi kenangan. Masa kecil kita dulu memang kreatif dalam menciptakan mainan. Rindu dengan masa- masa itu
Klo ag kuang kembali kecit, ag nak rasenye bemain di laut seharian, hehe....
Masa kecil yang menyenangkan! Apalagi selalu bisa bersua dengan laut. Rasa damai, bahagia, dan seribu ide sepertinya tak kan habis berbicara tentang laut.
Iya bu, laut sll menginspirasi bg km ank2 pesisir, salam kenal bu
Alhamdulillah senangnya masa itu..lautnya indah.... Kalau agak jauh laut, hanya dekat sungai Bun...naik pelepah pisang buat renang disungai hehee
Alhamdulillah bunda, masa yang tidak akan terulang lagi, hanya tinggal kenangan, hehe...naik pelepah pisang di sungai pun sama asyiknya
Laut juga fungsinya utk penyegaran jiwa tetmasuk penderita penyakit nafas harus bsnyak bsnyak me udara laut ya Bu Yurlina
Iya bu udara laut mmng bgs utk penderita pernafasan
Seru Bu ngebayanginnye...sekarang see...anak nak berenang hrs jaoh ke pantai tg tinggi atau tg kelayang...klo brenang di tg pendam heran urang hihi
Iye kk, Ibuk jak la paya nak berenang di laut dpn rmh, muji la bnyk hotel, dak gik seru
Indahnya masa kecil, blum ada ruang untuk suntuk, stres dan lainnya. Hahah yg ada hanya tawa, apalagi jika menyatu dgn alam...bisa lupa semua...mantap bu
Iya bu, alam adalah teman terbaik, banyak pelajaran dan pengalaman yg di dpt dr alam
Mantap, masa kecil yang indah...
Iye pak bnyk kenangan di dlmnye
Masa kecil yang sangat membahagiakan tetapi bukan MKKB ya Bu? Alias masa kecil kurang bahagia
Hehe...iye bu pasti selalu membahagiakan
Ceritanya hampir ssma tapi kl sy sungsi tempat mainnya kerenn bun
Makasih ibu, main di sungai jg asyik bu, hehe.
Indahnya masa kecil ibu..Menikmati keindahan pantai dan bermain sepuas2nya..
Alhamdulllah bu, kenangan bermain di laut seharian takkan pernah dilupakan
senangnya..jik apunya rumah di pinggir laut di situ,..apalagi pasir lautnya putih tuh..wow viewnya..jg lautnya..jernih..bisa main kijing ha..ha., salam bu
Iya pak, air lautnya jernih asyik buat berenang, hehe... Salam
Masya Allah indahnya masa kecil ibu, yang kan selalu dikenang sampai akhir hayat. Terimakasih sudah berbagi indahnya pantai di Belitung. sukses, sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Barokallah.
Makasih ibu, sudi membaca, laut dan masa kecil km mmng tdk bs dipisahkan, sukses dan bahagia sll jg buat ibu dan keluarga, barakallahu
Masa kenangan emasMantap sekali deskripsi masa kecil dengan lautnya, Keren sekali Bun, serasa ikut di alurSukses selalu, barokallohu, Bun
Makasih bunda sdh membaca, iya kenangan masa kecil yg takkan pernah terlupakan
Mengasikkan bu menjadi anak pantai
Iya bu, tiap hr bs main di pantai
Masa kecil yg indah. Macamnye skill anak jaman duluk jauh lebih baik ye bu...
Iye bu krn ditempa oleh alam, jd lbh kreatif
Rasenye, nak kembali je masa kecil mace cerite ikak
Yuk kt kecit ag, Haha....
Senengnya tinggal di sekitar pantai. Pasti kenangan itu tak terlupakan Bunda.. salam
Iya bunda, terlalu bnyk kenangan yg tersimpan di laut dan pantai
Same tinggl nyebrang Jalan la nemu Laut.
Hehe...anak pesisir
Mantap terbayang masa kecil aku persis dengaj apa yang ibu ceritakan. Rupe kite same. Mikak urg aik sagak ye. Pantai e kini la banyak hotel dak ade agik bakau la paya nak turun ke laut ukan macam duluk e
Iye, pak, urg aik sagak, pemainan e dak jao dr laut itu la, bnr la kt bpk mun skrg la paya nak kelaut la dihadang bangunan hotel
Hmm...so sweet.Terbyg kisah sewaktu kecil ya....bu.Pasti asik..di pinggir pantai lagi.Biarpun panas terasa sejuk krn gembiranya.
Iya bu, mainnya sll pengen ke pantai, hehe...